Tuesday, November 20, 2018

SUPRIANTO 530021433 TUGAS II SIM UT

NAMA : SUPRIANTO
DOSEN : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
TEMA : SEBUAH PERUSAHAAN RETAIL BERTARAF NASIONAL ANGGAP SAJA PT. XYZ MEMILIKI BEBERAPA DEPARTEMEN DAN CABANG USAHA.DALAM MENJALANKAN BISNISNYA PT. X DITUNTUT UNTUK LEBIH PROFESIONAL BAIK SDM MAUPUN SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASINYA (MKLS).PADA TAHUN 2015 PT. X MEMILIKI TARGET BAHWA SEMUA DEPARTEMEN DAN CABANG BISNISNYA HARUS SUDAH TERINTEGRASI SISTEM INFORMASINYA.
PERTANYAANNYA ADALAH HAL-HAL APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PT. X UNTUK MENCAPAI TARGET TERSEBUT DILIHAT DARI ASPEK SISTEM TEKNOLOGI INFORMASINYA? DAN JANGAN LUPA JELASKAN BERDASARKAN SUMBER REFERENSINYA.


Untuk mencapai target PT. X untuk memiliki sistem informasi yang terintegrasi ke seluruh departemen dan cabang usaha nya di Tahun 2015, maka untuk melakukan hal tersebut langkah awal yang perlu dilakukan oleh PT. X adalah membuat komitmen untuk melaksanakan tanpa alasan apapun untuk berhenti ditengah proses,baik pada tahap perencanaan, analisis,impelementasi ataupun penggunaan.keseragaman istilah, kode perkiraan, kode barang dan lain-lainnya harus disepakati.jika kode sistem akan dihubungkan dengan sistem diluar organisasi maka penggunaan kode yang lazim digunakan dalam masyarakat sebaiknya dipertimbangkan untuk digunakan untuk menghindari pengerjaan ulang dimasa mendatang.
Hal diatas perlu dilakukan terlebih dahulu karena untuk mengubah kebiasaan merupakan sesuatu yang rumit untuk itu dibutuhkan komitmen bersama untuk mencapai tujuan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah setiap departemen memberikan input kepada pengembang sistem mengenai tahapan-tahapan,standarisasi serta aturan-aturan yang berlaku pada pelaksanaan hingga pada output pekerjaan,sehingga pengembang sistem dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pada PT. X.
Satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan departemen dari perusahaan disebut ERP ( enterprise resource Planning). Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit dan Permono, 2005)

Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP)
Beberapa konsep dasar dari Enterprise Resource Planning sebagai berikut :
1.        Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
2.        ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)
karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.         Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain  untuk lingkungan pelanggan pengguna  server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2.         Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3.         Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
4.         Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
5.         Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

Modul – Modul Standar
modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP setidaknya minimal terdiri atas:
1.         Keuangan
2.         Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data dari beberapa departemen.
3.         Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang terkait dengan antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen proyek, dsb.
4.         Fixed Asset Management : Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam modul ini mendukung pekerjaan pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan, penarikan hingga depresiasi nilai aktiva.
5.         Logistik
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.
6.        Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.
7.        Business Process Support
Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada di dalam perusahaan.
Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)
SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan sistem ERP.
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.
8.        Dukungan E-Commerce
Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-commerce yang baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat pada pemotongan biaya yang cukup signifikan.
Demikian hal-hal yang perlu dilakukan oleh PT. X untuk membangun sistem informasi terintegrasi ke seluruh departemen dan cabang. Mohon bimbingan dan koreksinya.


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Materi Minggu ke 7 Sistem Informasi Manajemen Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, MCA Sistem Informasi Enterprise
Ø  Modul 3 Sistem Informasi Manajemen Universitas Terbukan, Sistem Informasi Enterprise

SUPRIANTO TUGAS II SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA UNIVERSITAS TERBUKA 2018

NAMA : SUPRIANTO
DOSEN : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
TEMA : SEBUAH PERUSAHAAN RETAIL BERTARAF NASIONAL ANGGAP SAJA PT. XYZ MEMILIKI BEBERAPA DEPARTEMEN DAN CABANG USAHA.DALAM MENJALANKAN BISNISNYA PT. X DITUNTUT UNTUK LEBIH PROFESIONAL BAIK SDM MAUPUN SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASINYA (MKLS).PADA TAHUN 2015 PT. X MEMILIKI TARGET BAHWA SEMUA DEPARTEMEN DAN CABANG BISNISNYA HARUS SUDAH TERINTEGRASI SISTEM INFORMASINYA.
PERTANYAANNYA ADALAH HAL-HAL APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PT. X UNTUK MENCAPAI TARGET TERSEBUT DILIHAT DARI ASPEK SISTEM TEKNOLOGI INFORMASINYA? DAN JANGAN LUPA JELASKAN BERDASARKAN SUMBER REFERENSINYA.


Untuk mencapai target PT. X untuk memiliki sistem informasi yang terintegrasi ke seluruh departemen dan cabang usaha nya di Tahun 2015, maka untuk melakukan hal tersebut langkah awal yang perlu dilakukan oleh PT. X adalah membuat komitmen untuk melaksanakan tanpa alasan apapun untuk berhenti ditengah proses,baik pada tahap perencanaan, analisis,impelementasi ataupun penggunaan.keseragaman istilah, kode perkiraan, kode barang dan lain-lainnya harus disepakati.jika kode sistem akan dihubungkan dengan sistem diluar organisasi maka penggunaan kode yang lazim digunakan dalam masyarakat sebaiknya dipertimbangkan untuk digunakan untuk menghindari pengerjaan ulang dimasa mendatang.
Hal diatas perlu dilakukan terlebih dahulu karena untuk mengubah kebiasaan merupakan sesuatu yang rumit untuk itu dibutuhkan komitmen bersama untuk mencapai tujuan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah setiap departemen memberikan input kepada pengembang sistem mengenai tahapan-tahapan,standarisasi serta aturan-aturan yang berlaku pada pelaksanaan hingga pada output pekerjaan,sehingga pengembang sistem dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pada PT. X.
Satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan departemen dari perusahaan disebut ERP ( enterprise resource Planning). Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit dan Permono, 2005)

Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP)
Beberapa konsep dasar dari Enterprise Resource Planning sebagai berikut :
1.        Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
2.        ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)
karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.         Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain  untuk lingkungan pelanggan pengguna  server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2.         Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3.         Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
4.         Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
5.         Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

Modul – Modul Standar
modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP setidaknya minimal terdiri atas:
1.         Keuangan
2.         Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data dari beberapa departemen.
3.         Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang terkait dengan antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen proyek, dsb.
4.         Fixed Asset Management : Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam modul ini mendukung pekerjaan pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan, penarikan hingga depresiasi nilai aktiva.
5.         Logistik
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.
6.        Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.
7.        Business Process Support
Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada di dalam perusahaan.
Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)
SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan sistem ERP.
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.
8.        Dukungan E-Commerce
Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-commerce yang baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat pada pemotongan biaya yang cukup signifikan.
Demikian hal-hal yang perlu dilakukan oleh PT. X untuk membangun sistem informasi terintegrasi ke seluruh departemen dan cabang. Mohon bimbingan dan koreksinya.


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Materi Minggu ke 7 Sistem Informasi Manajemen Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, MCA Sistem Informasi Enterprise
Ø  Modul 3 Sistem Informasi Manajemen Universitas Terbukan, Sistem Informasi Enterprise

SUPRIANTO,Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,TUGAS II SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIVERSITAS TERBUKA 2018

NAMA : SUPRIANTO
DOSEN : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
TEMA : SEBUAH PERUSAHAAN RETAIL BERTARAF NASIONAL ANGGAP SAJA PT. XYZ MEMILIKI BEBERAPA DEPARTEMEN DAN CABANG USAHA.DALAM MENJALANKAN BISNISNYA PT. X DITUNTUT UNTUK LEBIH PROFESIONAL BAIK SDM MAUPUN SISTEM INFORMASI TEKNOLOGI INFORMASINYA (MKLS).PADA TAHUN 2015 PT. X MEMILIKI TARGET BAHWA SEMUA DEPARTEMEN DAN CABANG BISNISNYA HARUS SUDAH TERINTEGRASI SISTEM INFORMASINYA.
PERTANYAANNYA ADALAH HAL-HAL APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH PT. X UNTUK MENCAPAI TARGET TERSEBUT DILIHAT DARI ASPEK SISTEM TEKNOLOGI INFORMASINYA? DAN JANGAN LUPA JELASKAN BERDASARKAN SUMBER REFERENSINYA.


Untuk mencapai target PT. X untuk memiliki sistem informasi yang terintegrasi ke seluruh departemen dan cabang usaha nya di Tahun 2015, maka untuk melakukan hal tersebut langkah awal yang perlu dilakukan oleh PT. X adalah membuat komitmen untuk melaksanakan tanpa alasan apapun untuk berhenti ditengah proses,baik pada tahap perencanaan, analisis,impelementasi ataupun penggunaan.keseragaman istilah, kode perkiraan, kode barang dan lain-lainnya harus disepakati.jika kode sistem akan dihubungkan dengan sistem diluar organisasi maka penggunaan kode yang lazim digunakan dalam masyarakat sebaiknya dipertimbangkan untuk digunakan untuk menghindari pengerjaan ulang dimasa mendatang.
Hal diatas perlu dilakukan terlebih dahulu karena untuk mengubah kebiasaan merupakan sesuatu yang rumit untuk itu dibutuhkan komitmen bersama untuk mencapai tujuan tersebut.
Langkah selanjutnya adalah setiap departemen memberikan input kepada pengembang sistem mengenai tahapan-tahapan,standarisasi serta aturan-aturan yang berlaku pada pelaksanaan hingga pada output pekerjaan,sehingga pengembang sistem dapat membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan pada PT. X.
Satu sistem informasi yang didesain untuk mendukung keseluruhan departemen dari perusahaan disebut ERP ( enterprise resource Planning). Enterprise Resource Planning merupakan sebuah teknologi sistem informasi yang terintegrasi dan digunakan oleh manufaktur kelas dunia dalam meningkatkan kinerja perusahaan. ERP adalah suatu sistem, baik sebagai suatu sistem perencanaan ,maupun sebagai sistem informasi (Indrajit dan Permono, 2005)

Konsep Dasar Enterprise Resource Planning (ERP)
Beberapa konsep dasar dari Enterprise Resource Planning sebagai berikut :
1.        Perencanaan sumber daya perusahaan, atau sering disingkat ERP dari istilah bahasa Inggrisnya, enterprise resource planning, adalah sistem informasi yang diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.
2.        ERP sering disebut sebagai Back Office System yang mengindikasikan bahwa pelanggan dan publik secara umum tidak dilibatkan dalam sistem ini. Berbeda dengan Front Office System yang langsung berurusan dengan pelanggan seperti sistem untuk e-Commerce, Customer Relationship Management (CRM), e-Government dan lain-lain.

Karakteristik Enterprise Resource Planning (ERP)
karakteristik ERP menurut Daniel E. O’Leary meliputi hal-hal sebagai berikut :
1.         Sistem ERP adalah suatu paket perangkat lunak yang didesain  untuk lingkungan pelanggan pengguna  server, apakah itu secara tradisional atau berbasis jaringan.
2.         Sistem ERP memadukan sebagian besar dari proses bisnis.
3.         Sistem ERP memproses sebagian besar dari transaksi perusahaan.
4.         Sistem ERP menggunakan basis data perusahaan yang secara tipikal menyimpan setiap data sekali saja.
5.         Sistem ERP memungkinkan mengakses data secara waktu nyata (real time)
Dalam beberapa hal sistem ERP memungkinkan perpaduan proses transaksi dan kegiatan perencanaan.

Modul – Modul Standar
modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP setidaknya minimal terdiri atas:
1.         Keuangan
2.         Akuntansi Finansial : Secara fungsional modul akuntansi finansial berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola seluruh data finansial hingga mampu menyajikan laporan dari hasil relasi data dari beberapa departemen.
3.         Kontrol : Modul kontrol ini berfungsi untuk mengelola data-data yang terkait dengan antara lain akuntansi laba biaya, cost center, manajemen proyek, dsb.
4.         Fixed Asset Management : Dalam menjalankan operasionalnya setiap lembaga memiliki beban biaya yang dikeluarkan untuk investasi aktiva tetap, sewa dan gedung. Dalam modul ini mendukung pekerjaan pengadaan, pemeliharaan, penjualan/penghapusan, penarikan hingga depresiasi nilai aktiva.
5.         Logistik
Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan, penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan.
6.        Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan gaji.
Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi, perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul sumber daya manusia.
7.        Business Process Support
Setiap perusahaan selalu terkait dengan masalah manajemen arus kerja dan solusi industri. Kedua hal tersebut digunakan sebagai kendali atas setiap unit fungsi yang ada di dalam perusahaan.
Rantai Pasokan (SCM = supply chain management)
SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir dalam pengembangan sistem ERP.
Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan.
8.        Dukungan E-Commerce
Transaksi elektronik yang terintegrasi melalui media Internet adalah tren masa kini yang mendorong terjadinya proses bisnis komersial yang efektif. Dengan dukungan e-commerce yang baik maka produsen dapat langsung berhadapan dengan pengguna akhirnya yang berakibat pada pemotongan biaya yang cukup signifikan.
Demikian hal-hal yang perlu dilakukan oleh PT. X untuk membangun sistem informasi terintegrasi ke seluruh departemen dan cabang. Mohon bimbingan dan koreksinya.


DAFTAR PUSTAKA
Ø  Materi Minggu ke 7 Sistem Informasi Manajemen Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, MCA Sistem Informasi Enterprise
Ø  Modul 3 Sistem Informasi Manajemen Universitas Terbukan, Sistem Informasi Enterprise

materi kuliah

Monday, November 19, 2018

SUPRIANTO,530021433 Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,TUGAS I SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIVERSITAS TERBUKA MAKALAH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER DALAM PROSES PEMBUATAN e-KTP

NAMA : SUPRIANTO
NIM  : 530021433
DOSEN : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
TEMA : MAKALAH TENTANG PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI BERBASIS KOMPUTER BAGI ADMINISTRASI BASIS DATA PENDUDUK DI SUATU WILAYAH NEGARA KITA ATAU UNTUK SELURUH WILAYAH NEGARA KITA


BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Indonesia merupakan negara luas yang memiliki penduduk terbanyak ke 4 (empat) didunia pada tahun 2017 yaitu 261.890.900 jiwa.Jumlah penduduk yang banyak tersebut memiliki tantangan yang besar didalam pendataan dan administrasi kependudukan.Setiap warga negara harus memiliki identitas untuk memudahkan negara melakukan pendataan dan penyusunan program dan arah kebijakan.Pada era sebelumnya setiap penduduk memiliki kartu tanda penduduk yang masih manual artinya proses pembuatannya belum ada perekaman basis data secara terpadu yang menghimpun data penduduk seluruh Indonesia.Hal tersebut menimbulkan permasalahan keakuratan data penduduk dan permasalahan-permasalahan lain karena banyaknya penduduk yang memiliki lebih dari satu identitas kartu tanda penduduk.
Untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut yang diawali karena adanya identitas ganda tersebut maka saat ini Kementerian Dalam Negeri menerapkan sistem berbasis elektronik basis data didalam pembuatan kartu tanda penduduk yang dituangkan didalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 9 Tahun 2011 Tentang Pedoman Penerbitan Kartu Tanda Penduduk Berbasis Nomor Induk Kependudukan Secara Nasional.Kartu tanda penduduk yang diterbitkan yaitu kartu tanda penduduk elektronik artinya kartu tanda penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh pelaksana.Proses pembuatannya menjadi lebih cepat dan informasi data yang dihasilkan lebih akurat.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini saya akan menjelaskan prosedur dalam pembuatan KTP Elektronik yang menggunakan sistem informasi berbasis komputer.

  
1.2    Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis telah merumuskan masalah yang akan dibahas didalam isi makalah, sebagai berikut:
1.    Bagaimana prosedur pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang menggunakan sistem informasi komputer ?
 2.    Menganalisa kesesuaian antara teori sistem informasi manajemen dengan penerapan proses pembuatan KTP-el ?
1.3    Tujuan Penulisan
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1.    Untuk mengetahui
prosedur pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik.
2.    Untuk mengetahui kesesuaian antara model sistem informasi manajemen IRIS dengan proses pembuatan KTP elektronik.




BAB II 
 ANALISIS

2.1    Prosedur Pembuatan KTP-el
            Kartu Tanda Penduduk Elektronik yang selanjutnya disingkat KTP-el adalah Kartu Tanda Penduduk yang dilengkapi cip yang merupakan identitas resmi penduduk sebagai bukti diri yang diterbitkan oleh Instansi Pelaksana.
Persyaratan dan tata cara penerbitan KTP-el secara reguler bagi penduduk WNI yang belum memiliki KTP-el sebagai berikut :
a.       penduduk melapor kepada petugas di tempat pelayanan KTP-el, dengan mengisi formulir permohonan dan membawa persyaratan berupa :
Ø  NIK; dan
Ø  Fotokopi Kartu Keluarga.
b.      Petugas di tempat pelayanan KTP-el memproses dengan tata cara :
Ø  Merekam isi formulir permohonan KTP-el ke dalam database kependudukan;
Ø  Melakukan verifikasi data penduduk secara langsung;
Ø  Melakukan pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan, sidik jari penduduk, dan iris mata;
Ø  Membubuhkan tanda tangan dan stempel tempat pelayanan KTP-el pada Formulir Permohonan;
Ø  Formulir permohonan sebagaimana dimaksud pada angka
Ø  Sebagai bukti telah dilakukan verifikasi, pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan, sidik jari, dan iris mata penduduk kemudian melakukan penyimpanan data dan biodata penduduk ke dalam database di tempat pelayanan KTP-el;
Ø  Data yang disimpan dalam database dikirim melalui jaringan komunikasi data ke server Automated Fingerprint Identification System di pusat data Kementerian Dalam Negeri;
Ø  Data penduduk disimpan dan dilakukan proses identifikasi ketunggalan jati diri seseorang;
Ø  Hasil identifikasi sidik jari penduduk tersebut, apabila :
·         Identitas tunggal, data dikembalikan ke tempat pelayanan KTP-el;dan
·         Identitas ganda, dilakukan klarifikasi dengan tempat pelayanan KTP-el.
Ø  Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota melakukan personalisasi data yang sudah diidentifikasi tersebut ke dalam blangko KTP-el;
Ø  Setelah dilakukan personalisasi, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota mendistribusikan KTP-el ke tempat pelayanan KTP-el;
Ø  Menerima KTP-el dan melakukan veriflkasi melalui pemadanan sidikjari penduduk 1 : 1;
Ø  Hasil verifikasi sidik jari penduduk sebagaimana tersebut diatas :
·            Apabila datanya sama, maka KTP-el diberikan kepada penduduk;
·            Apabila datanya tidak sama, maka KTP-el tidak diberikan kepada penduduk.
Ø  Dalam hal terdapat data yang tidak sama sebagaimana dimaksud diatas, Petugas di tempat pelayanan KTP-el mengembalikan KTP-el ke Kementerian Dalam Negeri melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten/Kota untuk dimusnahkan.
Ø  Penduduk dapat mengambil KTP-el apabila membawa Formulir Permohonan sebagaimana dimaksud diatas.
Ø  Database kependudukan sebagaimana dimaksud pada diatas, dikonsolidasikan dan disimpan dalam database kependudukan Kementerian Dalam Negeri.
2.2    Model Sistem Informasi Manajemen IRIS dengan Penerapan Pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik
            Berdasarkan model IRIS Mcleod & Schell Tahun 2001 terdapat subsistem input dan subsistem output.
1.      Subsistem input antara lain :
Ø  Sistem informasi enterprise yaitu suatu sistem informasi yang memuat semua data penduduk secara terinci. Petugas operator melakukan pengambilan dan perekaman pas photo, tanda tangan, dan sidik jari penduduk;
Ø  Pada sistem informasi sumber daya informasi ini sistem informasi enterprise akan membantu manajemen mengetaui jumlah hardware yang dimiliki oleh organisasi: jenis, spesifikasi dan karakter, supplier, letak komputer dalam Instansi dsb.
Ø  Subsistem riset dan perencanaan sumber daya informasi adalah subsistem yang akan mengolah hasil riset kebutuhan informasi dari departemen fungsional lainnya sebagaimana halnya pada survey pemasaran yang akan diolah menjadi masukan yang akan disimpan pada database IRIS dalam urutan perincian kebutuhan akan hardware, software dan sumber daya manusia yang berhubungan dengan sistem informasi dan juga database dan jaringan dalam wujud data dan informasi.
Ø  Subsistem intelejen sumber daya informasi adalah subsistem yang mencari data pemasok baik pemasok hardware, software maupun teknologi

2.      Susbsistem output antara lain :
Ø  Hardware subsistem adalah subsistem yang mengelola data organisasi yang menginformasikan mengenai kepemilikan hardware organisasi, serta pengolahannya baik berupa pemeliharaan maupun perbaikan.
Ø  Software subsistem adalah subsistem yang berisi data mengenai software yang telah digunakan dalam organisasi pada masing-masing sistem fungsional maupun sistem lainnya.
Ø  Subsistem sumber daya manusia adalah subsistem yang mengelola informasi mengenai sumber daya manusia pada departemen sistem informasi sumber daya informasi. Sumber daya manusia yang melaksanakan proses pembuatan KTP adalah Aparatur Sipil Negara yang ditempatkan pada Instansi Disduk Capil Kabupaten / Kota
Ø  Subsistem data dan informasi adalah subsistem yang mengelola mengenai proses penginputan data, pemrosesan data, penyimpanan data dalam database sampai dengan penggunaan informasi sebagai output pada user.
Ø  Subsistem gabungan terintegrasi, pada subsistem ini data dari kelima output subsistem pada sistem informasi sumber daya informasi digabungkan dengan menggunakan sistem yang dapat memilih keuntungan penggunaan yang maksimal dan mempertimbangkan kerugian pada bidang keamanan dan biaya.
Penyimpanan Database dapat dilakukan antara lain :
1.      Penyimpanan Data Sentralisasi kedalam Server Induk
2.      Penyimpanan Data dalam bentuk disk (CD)
Database manajemen system melakukan hal-hal sebagai berikut:
1.      Menyimpan data dalam jumlah besar
2.      Memampukan pengguna atau program aplikasi memanipulasi data dengan menggunkan bahasa Query
Database seluruh daerah tersimpan dan dikelola oleh Direktorat Administrasi Kependudukan (Ditjen Adminduk) – Kemendagri Jakarta dengan back up data/ data recovery center yang direncanakan akan ditempatkan di server teknologi informasi milik Badan Pengusahaan Batam.
Data yang didapatkan dari proses input dan pemrosesan data yang dilakukan di pusat layanan di daerah disimpan dalam harddisk eksternal sebagai cadangan. Bersamaan dengan itu, data juga dikirimkan ke pusat penyimpanan di Depdagri.
3.      Mensupport akses ke data dari beberapa sisi secara bersama-sama
Sistem jaringan : Sebuah sistem yang terdiri atas komputer, software dan perangkat yang lainya yang bekerja bersama–sama untuk mencapai suatu tujuan yang sama.
Berdasarkan model IRIS yang dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan bahwa proses pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik sesuai dengan model IRIS.





BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi berbasis komputer dalam pembuatan e-KTP dapat mempermudah dan mempercepat pelayanan kepada masyarakat, keakuratan data terjamin karena satu penduduk hanya memiliki satu identitas.
Didalam pembuatan Kartu Tanda Penduduk Elektronik memiliki kesamaan dengan model Sistem Informasi Manajemen IRIS yang diperkenalkan oleh Mcleod & Schell Tahun 2001 yaitu : subsistem input dan subsistem output.


  


DAFTAR PUSTAKA
Materi Inisiasi 3 Sistem Informasi Manajemen Prof. Dr. Hapzi Ali, MM, MCA

SUPRIANTO,Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA,SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SISTEM PEMBERIAN BONUS UNIVERSITAS TERBUKA

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN UNIVERSITAS TERBUKA 2018
NAMA : SUPRIANTO
DOSEN : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
TEMA : SISTEM PEMBERIAN BONUS KARYAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1        Latar Belakang
Sumber daya manusia adalah hal yang penting didalam setiap organisasi.Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia penting dilakukan oleh setiap organisasi untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat. Pengembangan dan peningkatan sumber daya manusia tersebut pada akhirnya ditujukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan,meningkatkan laba perusahaan dan juga meningkatkan kesejahteraan karyawan.
Kinerja karyawan yang baik merupakan salah satu hasil dari manajemen organisasi.Organisasi dapat memotivasi karyawan dengan memberikan kompensasi.Sistem pemberian kompensasi merupakan faktor yang penting untuk menarik,memelihara,maupun mempertahankan karyawan bagi organisasi. Menurut hasibuan (2002:118), “kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada perusahaan atau instansi”.
Dengan adanya kompensasi maka karyawan akan termotivasi untuk bekerja maksimal dalam mengejar target dan akan berdampak pada peningkatan laba perusahaan.Namun,dalam pemberian kompensasi tersebut harus diatur dengan benar mengenai kriteria-kriteria tertentu agar menciptakan suasana yang harmonis dan tidak menimbulkan kecemburuan sosial dilingkungan organisasi.Pengolahan data secara manual dalam perhitungan pemberian bonus karyawan tidak efektif dan juga adanya resiko yaitu terjadinya kehilangan data atau dokumen sehingga mengakibatkan tidak tepat dalam jumlah bonus yang diterima karyawan.
 Untuk mengatasi permasalahan tersebut,maka untuk memudahkan organisasi dalam perhitungan bonus yang akan diberikan maka diperlukan suatu sistem pengolahan data secara komputerisasi.EntIS (Enterprise Information System) adalah Sebuah sistem dari manusia, peralatan, material, data, kebijakan dan prosedur yang muncul untuk menyediakan sebuah produk atau pelayanan , dengan tujuan mendapatkan keuntungan.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka pada makalah ini saya akan merancang sistem informasi pemberian bonus yang berkaitan dengan kinerja penjualan karyawan.

1.2    Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang telah diuraikan diatas, penulis telah merumuskan masalah yang akan dibahas didalam isi makalah, sebagai berikut:
1.    Bagaimana merancang sistem informasi pemberian bonus berdasarkan hasil penjualan karyawan ?

1.3    Tujuan Penulisan
Beberapa tujuan dari penulisan makalah ini antara lain sebagai berikut.
1.   
Perhitungan bonus karyawan yang sesuai berdasarkan hasil penjualan secara efektif.

BAB II 
 ANALISIS

2.1    Enterprise Information System
            Enterprise information system merupakan pengembangan dari sistem informasi akuntansi.sistem informasi akuntansi merupakan suatu kerangka pengkoordinasian sumber daya (data,materials,equipment,suppliers,personal and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupan informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan (Wilkinson,1991).
Hal mendasar dari enterprise information system adalah platform teknologi yang bisa menyatukan semua informasi dari berbagai bagian menjadi satu (single) informasi secara logikal, sehingga Enterprise (perusahaan/organisasi) bisa mendapatkan informasi yang dibutuhkan dengan mudah. Dalam hal ini, tidak hanya sekedar penggunaan teknologi jaringan misal LAN (local area network) sehingga antar divisi terhubung secara fisik tapi juga integrasi proses bisnis masing masing divisi. Dibutuhkan juga penyatuan semua database secara logikal, sehingga bukan hanya antar divisi tapi juga pengaksesan informasi untuk semua level di organisasi baik dari staf operasional, manajer maupun direktur.
Manfaat dan tujuan sistem informasi akuntansi menurut Wilkinson (1993) sebagai berikut :
1.         Pengolah transaksi
Transaksi memungkinkan perusahaan melakukan operasi,menyelenggarakan arsip dan catatan yang up to date serta mencerminkan aktifitas organisasi.tipe transaksi dasar yaitu:
a.       Penjualan produk atau jasa
b.      Pembelian bahan baku,barang dagangan ,jasa dan aset tetap dari supplier
c.       Penerimaan kas
d.      Pengeluaran kas kepada supplier
e.       Pengeluaran gaji karyawan


2.         Pengolahan informasi
Pengolahan informasi yaitu aktifitas yang dilakukan dalam menyediakan informasi yang diperlukan dalam pengambilan keputusan.sebagian dari keluaran yang diperlukan oleh pemrosesan informasi disediakan oleh pengolahan transaksi, seperti laporan keuangan dari sistem pemrosesan transaksi.
Kegunaan dari enterprise information system sebagai berikut :
1.         Selaras
Arsitektur enterprise sesuai dengan kebutuhan manajemen
2.         Integrasi
Aturan bisnis harus konsisten dan terpadu dari seluruh komponen enterprise
3.         Perubahan
Memfasilitasi segala perubahan setiap aspek enterprise
4.         Waktu pemasaran
Mengurangi pembangunan sistem,generasi aplikasi dan kebutuhan sumber daya
5.         Convergence
Menghasilkan portofolio produk TI yang standar.

Batasan dari enterprise information system sebagai berikut :
1.         Corporate wide system
a.       Mencakup seluruh bagian perusahaan
b.      Dari satu sistem bisa mendapatkan informasi bagian keuangan,sumber daya manusia,pemasaran,produksi dll secara terintegrasi
2.         Holistic information
Informasi bersifat menyeluruh untuk mendukung kepentingan pengambilan keputusan enterprise secara umum
3.         Business intelligence
Seluruh aktifitas sistem digunakan untuk mendukung kebijakan yang diambil dalam bisnis enterprise.

Kemampuan dari enterprise information system sebagai berikut :
1.         Drill down path
Mengakses informasi paling puncak sampai ke informasi pendukung di level bawah sehingga kelengkapan informasi yang dibutuhkan dapat terjamin
2.         Critical success factor
a.       Informasi strategis,manajerial,operasional
b.      Sumber daya : sumber daya organisasi, industri dan lingkungan
c.       Informasi yang bisa dimonitor misalnya berupa laporan yang terinci.

Teknologi pendukung enterprise information system sebagai berikut :
1.         Software : web,xml,database management system, programming language,security
2.         Hardware : computer, network
3.         Brainware : metodologi pengembangan berbasis objek

Keuntungan dari enterprise information system sebagai berikut :
1.         Memfasilitasi pencapaian tujuan organisasi
2.         Memfasilitasi akses ke seluruh informasi
3.         Meningkatkan kualitas dari pengambilan keputusan
4.         Menyediakan keuntungan kompetitif
5.         Mempercepat waktu pencarian informasi
6.         Meningkatkan kemampuan dan kualitas komunikasi

2.2        Sistem Pemberian Bonus
            Sistem pemberian kompensasi merupakan faktor yang penting untuk menarik, memelihara, maupun mempertahankan pegawai bagi instansi yang bersangkutan.menurut mathis dan Jackson, (2000) menyatakan bahwa Salah satu cara manajemen untuk meningkatkan prestasi kerja, memotivasi dan meningkatkan kinerja para karyawan adalah melalui kompensasi.
Pada dasarnya kompensasi dikelompokkan kedalam dua kelompok, yaitu kompensasi finansial dan kompensasi bukan finansial. Selanjutnya kompensasi finansial ada yang langsung dan ada yang tidak langsung. Sedangkan kompensasi nonfinansial dapat berupa pekerjaan dan lingkungan pekerjaan. Menurut Mondy dan Noe (1996:374) yang dikutip oleh Panggabean (2002:86) mengemukakan bahwa:
1.      Kompensasi keuangan langsung terdiri atas:
a.       Gaji
Gaji adalah imbalan finansial yang dibayarkan kepada karyawan secara teratur, seperti tahunan, caturwulan, bulanan atau mingguan.
b.      Upah
Upah merupakan imbalan finansial langsung dibayarkan kepada para pekerja berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat berubah-ubah. Pada dasarnya, gaji atau upah diberikan untuk menarik calon pegawai agar mau masuk menjadi pegawai.
c.       Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada pegawai karena kinerjanya melebihi standar yang ditentukan. Dengan mengasumsikan bahwa uang dapat digunakan untuk mendorong pegawai bekerja lebih giat lagi, maka mereka yang produktif lebih menyukai gajinya dibayarkan berdasarkan hasil kerja.
Untuk itu diperlukan kemampuan untuk menentukan standar yang tepat. Tidak terlalu mudah untuk dicapai dan juga tidak terlalu sulit. Standar yang terlalu mudah tentunya tidak menguntungkan bagi instansi.Sedangkan yang terlalu sulit menyebabkan pegawai frustasi.
2.      Kompensasi tidak langsung (Fringe benefit)
Fringe benefit merupakan kompensasi tambahan yang diberikan berdasarkan kebijaksanaan instansi terhadap semua pegawai dalam usaha meningkatkan kesejahteraan pegawai. Contohnya asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan bantuan perumahan.
Pada perusahaan yang bergerak memasarkan produk,maka untuk memotivasi karyawan untuk terus bergerak mengejar target maka perusahaan memberikan bonus bagi karyawan yang berhasil mencapai target penjualan.Adapun metode perhitungan pemberian bonus kepada karyawan pada perusahaan perbankan berdasarkan hasil pembukaan tabungan dan penyaluran kredit sebagai berikut

Penjelasan :
1.         Input data
Karyawan melakukan input data sesuai dengan tugas dan fungsinya serta aktifitas yang dilakukan.
Ø  Marketing melakukan input data berupa data nasabah,jumlah kredit yang disalurkan,jumlah tabungan yang dibuka.
Ø  Bagian administrasi kredit melakukan penginputan data berupa jumlah kredit yang telah dibayar,yang belum dibayar,nasabah yang macet pembayaran dll.
Ø  Bagian HRD melakukan input data berupa data karyawan,tingkat kehadiran.
Ø  Bagian GA melakukan input data berupa barang persediaan masuk dan keluar,pemeliharaan dan pembelian barang.
Ø  Front office dan back office melakukan input data sesuai transaksi yang dilakukan.

2.         Pengolahan data
Data yang diinput akan diproses didalam sistem. Pada pembagian bonus sebagai berikut :
Ø  Marketing melakukan input data berupa data nasabah,jumlah kredit yang disalurkan,jumlah tabungan yang dibuka.
Ø  Bagian administrasi kredit melakukan penginputan data berupa jumlah kredit yang telah dibayar,yang belum dibayar,nasabah yang macet pembayaran dll.
Ø  Berdasarkan hasil inputan tersebut diketahui laba ,target kredit dan tabungan yang diperoleh.Adapun pemberian bonus dilakukan dengan kriteria-kriteria sebagai berikut :
a.       Target marketing perkaryawan apabila mencapai target  maka mendapatkan 2 % dari total tabungan/kredit yang didapatkan oleh karyawan tersebut.
b.      Apabila karyawan hasilnya sama dengan target atau tidak mencapai target maka karyawan tidak mendapatkan bonus.
Untuk bonus tahunan yaitu = laba perusahaan - target laba perusahaan
a.       Pimpinan            : 25 %
b.      Superviser           : 20 %
c.       Staff                   : 65 % dibagi jumlah seluruh karyawan.
laba perusahaan = (total tabungan + total kredit) – kredit macet-operasional kantor
Ø  Apabila laba perusahaan melebihi target maka setiap karyawan akan mendapatkan bonus tahunan dengan perhitungan :
Pimpinanan : 25 % x laba perusahaan
Supervisor : 20 % x laba perusahaan
Karyawan : (65 % : jumlah karyawan) x laba perusahaan
Ø  Apabila laba perusahaan tidak mencapai target atau sama dengan target maka tidak ada pembagian bonus tahunan.

3.         Output
Dari hasil input data yang dilakukan maka akan menghasilkan berbagai laporan yang diperlukan untuk membuat kebijakan dan keputusan perusahaan baik yang akan digunakan oleh staf sampai dengan pimpinan.


BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Penggunaan sistem informasi pemberian bonus kepada karyawan pada bagian pemasaran dapat disimpulkan sebagai berikut :
Ø  Dalam perancangan model sistem informasi pemberian bonus kepada karyawan ada dua jenis bonus yaitu bonus tahunan dan bonus per capaian target.penghitungan bonus tersebut berasal dari beberapa bagian yaitu adm. kredit,human relation division,general administration,marketing,back office,front office.
Ø  Dalam proses pengelolaan data, sistem informasi pemberian bonus dilengkapi dengan system pengambilan keputusan dengan metode datamining (decision tree).
Ø  Sistem informasi pemberian bonus juga dimodelkan dengan Data Flow Diagram (DFD) untuk lebih menggambarkan keterkaitan aliran data antar proses.